Saturday, April 04, 2009
Mencari Vanilla (4)
Berbalik kita kepada cerita Putih, kucing entah dari mana, yang datang dan beranak di rumah saya.
Kali ketiga Putih beranak, anaknya ialah empat ekor.
Saya menjaganya dengan mengurung Putih dan anak-anaknya dalam sangkar. Setiap hari saya membersihkan sangkar dua tiga kali.
Setelah anak-anak Putih sesuai dilepaskan, saya lepaskan anak-anak kucing itu bersama ibunya. Sekadar waktu malam dikurung di dalam sangkar.
Anak saya, Ahmad Naim memberikan nama kepada anak-anak kucing itu: Moca, Aiskerim Soda, Koko dan Vanilla.
Saya gembira sungguh melihat empat ekor anak-anak kucing itu menyusu. Ahmad Naim lagi gembira.
Namun kegembiraan kami itu tidak lama.
Koko mati tergelek tayar kereta kerana ia lari dari emaknya, semasa anak saya, Hanif memandu kereta keluar dari depan rumah saya.
Pada hari yang malang itu, Hanif menanam bangkai Koko, manakala Naim dan kakaknya menangisi kematian Koko.
Keluarga saya bersedih pada hari itu.
(Bersambung...)
Labels:
Mencari Vanilla
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment